Business Tips

12 04 2022

Mana yang Lebih Penting Dulu, Branding atau Marketing?

Biar tidak salah mengeluarkan budget ya

578 Views

Mana yang Lebih Penting Dulu, Branding atau Marketing?

Branding dan marketing tentu jadi kegiatan wajib yang perlu dilakukan oleh sebuah bisnis. Tapi sebagai bisnis baru manakah yang perlu dilakukan terlebih dahulu, melakukan branding atau langsung fokus melakukan strategi marketing

 

Pertanyaan seperti ini memang kerap membuat banyak bisnis merasa bingung. Di satu sisi mereka membuat bisnis untuk mendapatkan keuntungan, tapi di sisi lain mereka perlu untuk mengenalkan produk atau jasa baru mereka. 

 

Agar kamu mendapat insight dan membuat strategi yang tepat, kamu perlu memahami terlebih dahulu apa itu branding dan marketing, serta fungsi dari keduanya bagi bisnis kamu.

Perbedaan branding dan marketing

undefined

Menurut pakar ahli pemasaran, Kotler dan Keller mendefinisikan bahwa branding adalah proses atau suatu rangkaian komunikasi dengan tujuan memberikan identifikasi atau makna dari sebuah brand, agar dapat diingat secara langsung oleh konsumen mereka dengan baik. 

 

Sedangkan marketing menurut Caroline Forsey dari Hubspot adalah proses untuk membuat masyarakat tertarik untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Secara sederhana, marketing adalah kegiatan mempromosikan atau menjual barang dan jasa, bahkan termasuk riset pasar, dan juga periklanan.

Mana yang harus dilakukan terlebih dahulu, branding atau marketing?

undefined

Setelah mengetahui perbedaannya, kita dapat menyimpulkan bahwa branding jadi proses pertama yang perlu dilakukan, khususnya bagi brand baru yang masih mencari pasar. Proses branding yang baik akan menghasilkan kesan di benak audiens, hingga akhirnya mereka dapat memilih produk yang kamu miliki ketimbang produk dari kompetitor. 

 

Branding juga memiliki peran penting untuk membangun identitas serta kepercayaan yang kuat. Produk yang tidak melakukan branding akan sangat sulit melakukan penjualan, karena belum ada identitas yang melekat dipikiran konsumen. 

Cara melakukan branding yang tepat untuk bisnis

undefined

Melakukan branding memanglah tidak instan dan perlu waktu serta konsistensi, tapi semuanya akan terbayar saat produk atau jasa yang kamu ciptakan memiliki karakter yang kuat di mata audiens karena selalu menjadi top of mind

 

Menurut Adji Tirto Saputra, selaku Brand Guidance Lead Kantar, ada empat langkah yang bisa digunakan untuk membuat branding sukses dan memiliki karakter yang kuat.

 

1. Tell a story

undefined

Menurut Neuroscientist Paul D. Mclean, seorang dokter serta ahli saraf yang berasal dari Amerika memaparkan, bahwa cerita memiliki kekuatan yang lebih besar ketimbang data, serta fakta karena tidak hanya dapat mengaktifkan rational brain, tapi juga emotional brain.

 

Cerita yang baik mampu menarik perhatian orang dan membuat brand lebih mudah diingat oleh audiens. Jadi mulailah branding dengan menyusun cerita yang dapat menggugah sisi emosi audiens.

2. Being trusted

undefined

Sebuah cerita yang baik akan memberikan efek yang berbeda secara emosional dan terasa memiliki koneksi dengan storyteller, dalam kasus ini adalah sebuah brand.

 

Di saat bersamaan juga, tubuh yang mendengar cerita baik akan mengeluarkan hormon oksitosin yang memberikan sinyal bahwa storyteller tersebut dapat dipercaya. Efeknya brand akan lebih mudah dipercaya serta mampu menambah integritas brand tersebut di mata audiens. 

 

Baca Juga
Mengulik Strategi Marketing Starbuck yang Berhasil Dicintai Konsumen

3. Give your brand a personality

undefined

Kemudian buatlah personality pada brand sesuai dengan tujuan bisnis yang ingin diraih. Brand personality secara sederhana adalah karakteristik yang melekat pada brand milikmu. Hal tersebut dapat tersampaikan lewat visual atau tone of voice yang kamu pilih. 

 

Brand yang memiliki personality akan lebih mudah untuk dikenali, sehingga kemungkinan untuk dipilih oleh audiens akan jauh lebih besar. Tak heran banyak orang yang menyebut bahwa brand personality akan sejalan dengan brand equity.

4. Listen to stories too

undefined

Selanjutnya, cobalah untuk dengarkan berbagai cerita dari audiens untuk membantu kamu menciptakan story brand yang lebih kuat. Rajin mendengarkan akan memberikan insight yang lebih banyak untuk kamu memahami masalah yang dimiliki oleh audiens.

Setelah mengetahui bahwa branding jadi proses pertama yang perlu dilakukan sebelum marketing, maka cobalah untuk membuat strategi branding yang telah dijabarkan di atas. 

 

Jika kamu memiliki cerita tentang proses branding yang pernah dilakukan dan ingin membagikannya, kamu bisa share ceritamu di kolom komentar. Bagi kamu yang tertarik dengan artikel seputar pengembangan bisnis, kamu bisa baca artikel lainnya di kategori Business Tips.

 

Baca Juga
Pahami Keinginan Konsumen dengan Personalized Marketing
Perbedaan Brand Awareness dan Brand Recognition di Dunia Marketing

Topik Terkait

loading