Tech & Social Media

15 09 2022

Cara Mudah Mengamankan Data Diri dari Serangan Hacker

Biar data pribadi kamu aman nih!

235 Views

Cara Mudah Mengamankan Data Diri dari Serangan Hacker

Kasus kebocoran data yang terjadi di pemerintahan mencuri banyak perhatian masyarakat Indonesia. Menurut data yang dirangkum oleh Katadata, kasus kebocoran data di Indonesia melonjak hingga 143% pada kuartal II pada 2022. 

 

Kasus kebocoran data yang sering terjadi membuat masyarakat mulai mempertanyakan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dirasa paling bertanggung jawab atas kejadin tersebut.

Kasus Kebocoran Data yang Mencuri Perhatian Masyarakat

Di Indonesia, setidaknya ada beberapa kasus pencurian data yang dilakukan oleh hacker yang begitu menggemparkan Indonesia. Tidak hanya jumlah data yang dicuri memiliki jumlah yang besar, tapi juga sudah di perjual-belikan di situs dark web.

1. BPJS Kesehatan

Sempat menghebohkan warga Twitter, sebanyak 279 juta data pengguna BPJS Kesehatan dijual di situs Raidforums.com dengan harga sekitar Rp87,6 juta rupiah. Data yang diperjual-belikan bahkan terbilang lengkap.

 

Tidak hanya berisi informasi data diri seperti nama, nomor telepon, email, dan alamat, tapi juga KTP, jumlah gaji, dan sebanyak 20 juta data menampilkan foto pribadi. Di infokan lebih lanjut bahwa akun tersebut bahkan memberikan 1 juta sampel untuk mengeceknya secara gratis. 

2. Data eHAC

Kasus kebocoran data yang tak kalah menghebohkan datang dari eHAC milik Kementerian Kesehatan. Sebanyak 1,3 juta pengguna aplikasi eHac beredar di internet, bahkan informasi tentang data tersebut cukup lengkap.

 

Data tersebut berisi nama lengkap, hasil Covid-19, foto bribadi, NIK, tanggal lahir, pekerjaan, foto pribadi, identitas rumah sakit, dan beberapa data priabdi lainnya. Menanggapi hal tersebut pemerintah mengatakan aplikasi tersebut sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021.

3. Data Nomor SIM

Selanjutnya ada kasus kebocoran SIM yang tak kalah menghebohkan masyarakat Indonesia. Sebanyak 1,3 miliar data pendaftar kartu SIM di Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diduga telah dijual. 

 

Harga yang dibandrol untuk 1,3 miliar data pendaftar kartu SIM tersebut adalah Rp 742. Data yang dibocorkan terbilang sangat mengkhawatirkan karena berisi Nomor Induk Kependudukan (NIK), layanan provider yang digunakan, tanggal registrasi, hingga nomor telepon. 

Cara Mengamankan Data dari Hacker

undefined

Melihat banyaknya kasus kebocoran data, para pakar dari Google Safety Engineering Center (GSEC), memberikan beberapa cara agar kamu dapat mengamankan data pribadi dari hacker yang tidak bertanggung jawab dan lainnya.

1. Lakukan password checkup di Google

undefined

Memperkuat kata sandi jadi langkah yang paling mudah untuk mengamankan data diri yang ada di Google. Langkah pertama yang bisa kamu lakukan dengan mengecek kata sandi yang telah kamu buat di passwords.google.com/checkup/start. 

 

Setelah memasukkan akun kamu, Google akan memberikan informasi tentang status tentang kata sandi yang telah kamu buat. Seperti contoh di atas, Google merekomendasikan agar kamu mengganti password, buat password yang unik agar kombinasinya tidak mirip, atau buat password yang lebih kuat dengan menambahkan angka hingga karakter khusus.

2. Aktifkan fitur verifikasi dua arah

undefined

Setiap media sosial yang digunakan selalu menyarankan untuk melakukan verifikasi dua arah. Tujuannya agar memberikan keamanan tambahan pada akun tersebut. Jika fitur ini sudah diaktifkan, maka kamu perlu memasukkan 6 digit saat melakukan login di perangkat lain. 

3. Rajin perbarui perangkat lunak

undefined

Rajin memperbarui perangkat lunak sangat dianjurkan untuk dilakukan guna menjaga keamanan data. Ini karena setiap pembaruan yang tersedia selalu memperbaiki celah yang mungkin bisa dibobol oleh hacker. Sehingga mulai sekarang rajinlah untuk melakukan update atau pembaruan dari setiap aplikasi yang digunakan. 

4. Pastikan hanya mengunduh aplikasi resmi

undefined

Ada banyak aplikasi APK yang bisa kamu download, seperti WhatsApp GB karena fiturnya yang lebih banyak. Mesku terlihat menarik, namun aplikasi tersebut belum tentu aman untuk digunakan. 

 

Sebaiknya kamu hanya mengunduh aplikasi resmi yang tersedia di App Store atau Google Play karena lebih aman dari serangan hacker di luar sana.

 

Baca Juga
Apa Itu GB WhatsApp? Perlu Diketahui Risiko Penggunaan GB WhatsApp
Cara WhatsApp Terlihat Offline Padahal Online? Cuti Jadi Tenang

5. Pastikan hanya menggunakan wifi publik yang aman

undefined

Keberadaan fasilitas WiFi memang begitu membantu, tapi sayangnya tidak semua fasilitas tersebut aman untuk digunakan. Pastikan kamu hanya menggunakan fasilitas WiFi di lokasi area publik yang aman. Jika dirasa nama WiFi yang tertera aneh dan kamu langsung bisa menggunakannya, hati-hati kamu perlu curiga ya. Bisa jadi itu jebakan dari hacker untuk mengambil semua data diri kamu. 

 

Sebagai WiFi Advertising dan Analytics yang bekerjasama dengan banyak lokasi publik, HIGO membantu setiap pengunjung untuk menikmati fasilitas WiFi yang aman dan tentunya mudah untuk digunakan. Setiap pengunjung hanya perlu melakukan proses login satu kali untuk menikmati fasilitas WiFi yang tersedia. 

 

Semoga informasi tentang cara mengamankan data diri bisa membuat kamu lebih sadar dan hati-hati tentang data pribadi yang kamu miliki, agar tidak gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

 

Baca Juga
10 Negara dengan Fasilitas WiFi Terbaik di Dunia

Topik Terkait

loading