Kenali Tanda Kamu Terjebak Friendzone dan Cara Mengatasinya
Kabur biar nggak jadi friendzone terus!

Banyak beranggapan bahwa pria dan wanita tidak bisa menjadi sahabat. Semakin sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama, semakin besar timbul perasaan memiliki yang berujung pada perasaan sayang dan bisa berubah menjadi cinta. Jika perasaan suka muncul di kedua belah pihak tentu tidaklah menjadi masalah, tapi saat perasaan cinta hanya muncul di satu pihak artinya kamu sedang berada dalam friendzone.
Friendzone selalu muncul dari hubungan bersahabatan yang begitu dekat. Biasanya kedua belah pihak tidak menyadari sudah masuk ke dalam friendzone sampai salah satu dari mereka mulai tertarik dengan orang lain. Berada pada hubungan friendzone tentu menyakitkan! Kamu akan selalu berkorban untuk menyenangkan hatinya tanpa memiliki hubungan yang jelas.
Bagi kamu yang masih menyangkal sedang berada pada hubungan friendzone, beberapa tanda ini mungkin bisa menyadarkan kamu untuk bisa lepas dan mencoba untuk move on dari hubungan yang tidak pernah ada kepastian.
1. Sering bercerita tentang orang yang ditaksir

Rasa peduli yang selalu kamu berikan belum tentu bisa menyadarkan dia bahwa kamu memiliki rasa untuknya. Terbukti dia sering membicarakan tentang seseorang yang dia taksir karena menganggap kamu sebagai sahabat.
Dia akan menceritakan berbagai pesona dari orang yang sedang ditaksir. Tak jarang dia akan meminta saran kepadamu agar bisa lebih dekat dengan pujaan hatinya. Jika kamu sadar bahwa dia sering menceritakan seseorang yang sedang ditaksir, segeralah untuk menjauh secara perlahan.
2. Dia berusaha mencarikanmu pasangan

Berusaha untuk mencarikanmu pasangan menjadi bentuk kepedulian yang dia lakukan. Dia ingin kamu mendapatkan seseorang yang baik sebagai pasanganmu kelak. Padahal tindakannya ini malah membuat dirimu tidak nyaman.
Jika sahabatmu sudah sering mendojohkanmu dengan berbagai orang yang dia kenal, mulai untuk menghindari. Cara ini diambil agar kamu bisa menata hati lagi dan belajar untuk melupakan perasaan suka.
3. Tidak menganggap serius saat kamu menyatakan perasaan

Persahabatan yang dijalini sejak lama memang sering menimbulkan rasa nyaman. Ada yang menganggap persahabat tersebut layaknya sebuah keluarga, banyak juga yang akhirnya memunculkan perasaan suka.
Saat kamu berani untuk menyatakan perasaan suka biasanya dia hanya menganggapnya sebagai bercanda. Dia merasa bahwa kamu tidak mungkin memiliki perasaan cinta layaknya pasangan untuk dirinya.
4. Kamu bukan prioritas utamanya

Mungkin benar jika kamu termasuk orang yang penting dihidupnya karena sudah menjalin persahabatan yang lama, tapi bukan berarti kamu prioritas utamanya. Dia akan tetap memilih orang lain yang ia cintai ketimbang dirimu. Menurutnya ini wajar karena dia mencintai orang tersebut.
Jika sudah begini beranikan diri untuk menjauh, menenangkan hati, dan mencoba untuk mengikhlaskan diri agar kamu bisa lepas dari status friendzone.
5. Tidak pernah merayu dirimu

Merayu dirimu adalah tindakan yang konyol bagi dirinya. Alih-alih merayu dia akan lebih sering mengejek dirimu agar kamu merasa kesal dan hal tersebut adalah sebuah kesenangan untuk dirinya.
Baca Juga
Zeigarnik Effect: Selalu Teringat Pekerjaan yang Belum Selesai
Cara Agar Keluar dari Jeratan Friendzone

Agar bisa sukses keluar dari jeratan friendzone langkah pertama yang perlu kamu siapkan adalah tekad yang bulat. Tujuannya agar kamu tidak mudah menyerah dan luluh dengan perhatian yang mungkin akan diberikan lagi oleh dirinya. Setelah tekad yang bulat, beberapa tips ini akan sangat membantu kamu untuk bisa keluar dari jeratan friendzone.
1. Cobalah untuk membangun jarak

Sebisa mungkin untuk menolak berbagai ajakan untuk bertemu dengan dirinya. Misalnya tidak mudah diajak hangout atau sulit untuk dihubungi. Cara ini dilakukan untuk membangun jarak yang renggang agar kamu memiliki cukup ruang untuk bisa melupakan dirinya.
Saat jarang bertemu, kamu bisa fokus menata perasaan dan berpikir realitas untuk tidak selalu berkorban untuk seseorang yang memang tidak bisa kamu miliki dan fokus dengan diri sendiri.
2. Melakukan aktivitas yang kamu sukai

Meski sulit, tapi melakukan aktivitas yang disukai sering membuat kamu lupa waktu dan akhirnya sedikit menghilangkan dia dipikiranmu. Jika terbiasa melakukan aktivitas yang kamu sukai bersama dirinya, mulailah untuk menghapus sedikit jejaknya dengan melakukannya sendiri atau mungkin mencoba hal baru.
3. Fokus dengan diri sendiri

Terkadang perasaan sayang membuat kamu lebih memprioritaskan orang lain ketimbang diri sendiri. Saat tahu bahwa kamu bukanlah prioritas utamanya, mulainya untuk mencoba fokus dengan diri sendiri. Kamu bisa gunakan waktu ini untuk mengenal diri sendiri dan mulai menata ulang tujuan hidupmu tanda ada dia di masa depanmu.
4. Tegas dengan batasan yang dibuat

Sikap yang tegas akan menjadi penyelamat agar kamu bisa keluar dari friendzone. Misalnya kamu bisa menolak saat dia ingin curhat tentang seseorang yang dia taksir atau menolak ajakan untuk hangout bersama. Menetapkan batasan bukan berarti memutuskan hubungan perteman, melainkan tidak melakukan kegiatan di luar batas wajar sebuah pertemanan.
5. Mulailah membuka hati untuk orang lain

Kamu setuju nggak kalau obat galau paling manjur adalah dengan mencari kekasih baru? Bagi kamu yang setuju, cobalah untuk membuka hati untuk orang lain. Bisa jadi karena kamu terlalu fokus dengan hubungan friendzone, kamu tidak bisa melihat bahwa ada orang lain yang diam-diam menaruh perasaan untuk kamu dan bisa jadi dia adalah orang yang tepat untuk kamu.
Jika kamu merasa bahwa beberapa tanda di atas sedang kamu alami, itu artinya kamu sedang terjerat hubungan friendzone nih. Belum ada kata terlambat untuk keluar dari hubungan yang tidak pasti ini dan mulailah untuk menyelamatkan perasaanmu agar tidak lagi berharap.
Semoga kelima cara terbebas dari hubungan friendzone bisa kamu terapkan dan kamu bisa menemukan seseorang yang memang pantas untuk kamu cintai. Semangat!
Baca Juga
Penyebab Seseorang Merasa Kesepian Meski di Tempat Ramai
5 Ketakutan yang Berani Kamu Lawan dalam Hidup
Masih Kesulitan Atur Waktu Kerja? Yuk, Terapin Hal Ini