Mengenal Strategi Push dan Pull di Dunia Marketing Bagi Brand
Mengenal push dan pull di dunia marketing
Kepopuleran sebuah brand di tengah perkembangan teknologi tentu tidak lepas dari peran digital marketing. Berbagai informasi positif tentang brand yang tersebar di berbagai media menjadikan satu dari sekian banyak peran digital marketing untuk meyakinkan konsumen.
Strategi push dan pull di dunia marketing jadi cara yang paling sering digunakan oleh banyak brand besar untuk meyakinkan konsumen dan melebarkan jangkauan pasar. Bahkan jika eksekusi yang dilakukan baik, strategi push dan pull marketing mampu mendorong brand baru masuk dan mengambil pasar brand lama yang sudah lebih dahulu eksis.
Strategi Push Marketing
Push marketing adalah strategi pemasaran dengan tujuan untuk mendorong dan membawa produk atau layanan kepada pelanggan potensial sehingga mereka tidak perlu sulit untuk mencarinya.
Push marketing memiliki keuntungan, khususnya bagi brand baru untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan yang cukup cepat. Tapi untuk melakukan push marketing ada budget yang perlu dikeluarkan oleh brand tersebut.
Contoh Strategi Push Marketing
Beberapa contoh yang bisa dilakukan oleh brand untuk melakukan strategi push marketing di dunia digital untuk meningkatkan brand awarness bagi brand baru dan penjualan.
1. SEM (Search Engine Marketing)
Search Engine Marketing adalah cara yang dilakukan untuk mengoptimalkan website agar muncul di halaman pertama pada mesin pencari Google dengan cara beriklan. Biasanya metode iklan yang banyak dilakukan oleh brand adalah PPC (Pay Per Click), dimana kamu sebagai brand hanya akan membayar iklan yang sudah diklik oleh audiens.
2. Display Ads
Display ads adalah iklan yang muncul di website atau pun media sosial. Biasanya display ads memiliki banyak ukuran sesuai dengan penempatan lokasi iklan di website atau media sosial yang digunakan. Ada beberapa format visual yang bisa digunakan, seperti image, video, hingga GIF.
3. WiFi Ads
WiFi ads atau WiFi advertising adalah cara beriklan dengan memanfaatkan fasilitas WiFi yang berada di area publik. Setiap pengunjung yang ingin menggunakan fasilitas WiFi di lokasi akan melihat iklan terlebih dahulu.
Journey iklan dari WiFi ads pun beragam. Biasanya akan dimulai dari login bagi setiap pengunjung baru, selanjutnya akan melihat tampilan image, video 15 detik, dan diarahkan ke website atau media sosial brand sebagai tanda bahwa WiFi sudah bisa digunakan.
Baca Juga
WiFi Advertising: Solusi Iklan Sesuai dengan Kebutuhan Brand
Strategi Pull Marketing
Berbeda dengan push marketing yang mendorong audiens ke brand, pull marketing adalah strategi menarik pelanggan potensial lewat berbagai konten yang dibuat. Artinya audiens sadar dengan keberadaan dari brand tersebut karena mereka mencarinya sendiri lewat berbagai media.
Strategi pull marketing juga berfokus untuk menemukan cara dalam membuat pelanggan datang ke brand. Cara ini biasanya dilakukan dengan pembuatan konten edukasi atau review agar lebih meyakinkan para audiens.
Contoh Strategi Pull Marketing
Ada beberapa cara yang biasa digunakan oleh brand besar dalam membuat strategi pull marketing yang efektif juga efisien. Jika push marketing harus mengeluarkan budget untuk menjalankannya, pull marketing akan menitikberatkan pada pembuatan konten yang menarik.
1. SEO (Search Engine Optimization)
Jika SEM dilakukan untuk membuat iklan di Google, lain halnya dengan SEO. Meski memerlukan waktu yang tidak sebentar, tapi SEO menjadi cara yang efektif untuk membuat Google menempatkan website yang kamu miliki berada di halaman pertama.
Ada beberapa strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan SEO, mulai dari membuat konten yang berkualitas, situs website sehat dengan loading time yang cepat, serta konsisten dalam melakukan optimisasi.
2. Customer Review
Menurut penelitian 80% konsumen berubah pikiran untuk tidak membeli ketika membaca review buruk. Melihat begitu tingginya fungsi customer review, penting bagi brand untuk menciptakan review yang baik. Brand bisa bekerja sama dengan banyak KOL untuk menciptakan review positif untuk membangun kepercayaan konsumen.
3. Email Marketing
Studi yang dilakukan oleh McKinsey & Company menemukan, email marketing 40% lebih efektif untuk bisa menjangkau konsumen secara lebih personal dibandingkan media sosial. Penelitian lain menyebutkan 1 dari 3 konsumen pasti memiliki email, sehingga untuk membuat hubungan yang lebih personal, menggunakan email menjadi solusi yang tepat.
Kondisi yang tepat untuk menggunakan push dan pull marketing
Menurut dari Lingkaran, ada beberapa kondisi yang tepat untuk menggunakan strategi push dan pull marketing yang tepat.
Strategi push marketing:
1. Saat launching bisnis baru atau produk baru
2. Ingin menciptakan cash-flow atau penjualan secara cepat
3. Membuat seasonal event
Strategi pull marketing:
1. Meningkatkan loyalitas konsumen
2. Ingin mempertahankan awareness
3. Ingin fokus pada pertumbuhan bisnis jangka panjang
Strategi push dan pull marketing memang memiliki tujuannya masing-masing, tapi sebagai brand kamu tetap bisa melakukan kombinasi dari kedua strategi ini agar hasilnya lebih maksimal.
Baca Juga
Perbedaan Brand Awareness dan Brand Recognation di Dunia Marketing
Cara Meraih Brand Equity Lewat Kepercayaan Konsumen