Cara Mengenali Audiens untuk Membuat Strategi Marketing yang Optimal
Sudah mengenal audiens-mu?

Di balik suksesnya sebuah brand, ada satu hal penting yang sering kali jadi pondasi utama mengenali siapa yang membeli dan mengapa mereka membeli lagi. Tanpa pemahaman yang mendalam soal audiens, strategi marketing yang dijalankan bisa saja tidak sesuai atau bahkan tidak berdampak sama sekali.
Banyak brand saat ini yang hanya fokus pada penjualan sajal tanpa benar-benar membangun relasi dengan customer nya. Padahal, relasi inilah yang menciptakan loyalitas. Konsistensi customer membeli suatu produk bukan hanya karena cocok dengan produk yang ditawarkan, tapi karena mereka merasa related dengan vibe dan komunikasi brand yang dibangun.
Supaya strategi marketing kamu bisa lebih tepat sasaran, penting untuk mulai dengan mengenali audiens secara menyeluruh. Berikut ini beberapa pendekatan untuk memahami customer lebih dalam yang bisa diterapkan secara langsung pada brand kalian.
Mengetahui Semua Customer

Langkah awal dalam memahami audiens adalah dengan mengenali semua jenis customer yang membeli produk. Ini termasuk customer baru yang mungkin baru pertama kali membeli, sampai customer setia yang rutin membeli setiap minggu. Setiap tipe customer punya pola perilaku dan ekspektasi yang berbeda, sehingga pendekatannya pun perlu disesuaikan.
Untuk first-time customer, kesan pertama yang ditunjukan sangat penting. Sedikit fakta menarik, dari sebuah data analitik ternyata pengunjung suatu coffee shop lebih ramai di awal bulan, lho. Hal ini bisa saja dipengaruhi dengan meningkatnya daya beli customer setelah payday. Hal ini juga berlaku pada brand-brand lainnya
Setelah memastikan bahwa pelayanan maksimal terutama di minggu pertama, langkah berikut nya yang bisa dilakukan adalah mengirimkan promosi khusus lewat WhatsApp, SMS, atau Email dalam kurun waktu 3–5 hari setelah pembelian customer pertama kali. Sementara untuk customer lama (existing), strategi seperti program loyalty, referral, atau promo mingguan yang bersifat eksklusif akan membuat mereka merasa dihargai dan terus kembali.
Memahami Demografi Customer

Demografi seperti gender, lokasi, dan pekerjaan berperan penting dalam menentukan gaya komunikasi dan jenis konten promosi yang digunakan. Misalnya, coffee shop yang berada di dekat area perkantoran mungkin akan lebih sering dikunjungi oleh pekerja muda yang datang untuk meeting santai atau sekadar recharge di tengah hari. Di sisi lain, coffee shop di area kampus bisa memiliki karakter pengunjung yang lebih santai, eksploratif, dan budget-conscious.
Jenis kelamin juga bisa memengaruhi preferensi produk dan interaksi. Jika mayoritas customer adalah perempuan muda, maka konten di media sosial bisa mengangkat tema self-care, suasana aesthetic, atau produk seasonal yang photogenic. Sementara jika banyak customer pria, maka highlight pada efisiensi pelayanan, promo waktu tertentu, atau program langganan bisa lebih menarik perhatian.
Dari sisi lokasi, apabila lokasi brand membuka layanan yang dekat kawasan pemukiman keluarga bisa menawarkan space kids friendly atau produk anak-anak. Penting juga untuk menyesuaikan jadwal promosi dan tipe konten sesuai jam aktif target demografi tersebut di media sosial. Dengan begitu, konten yang publish bisa lebih sesuai dengan target market.
Mengenali Status Sosial Ekonomi Customer

Status sosial ekonomi (SES) menentukan daya beli dan preferensi customer terhadap harga, produk, dan promo. Menyediakan varian produk dengan harga terjangkau sangat penting agar brand tetap bisa menjangkau pelanggan dari kelas menengah dan bawah tanpa kehilangan daya tariknya bagi segmen atas. Misalnya, menyediakan produk bundling untuk dibawa pulang atau paket hemat saat weekday.
Strategi marketing juga perlu mempertimbangkan SES dalam bentuk reward system atau membership yang inklusif. Program seperti loyalty stamp yang bisa ditukar dengan produk gratis, atau diskon spesial di hari ulang tahun, bisa menarik berbagai segmentasi customer. Hal ini tidak hanya membantu menjaga customer lama, tapi juga membuat brand terlihat accessible dan friendly bagi customer baru.
Dengan mengenali customer dari berbagai sisi baik itu secara general, demografi, maupun SES brand bisa membentuk strategi marketing yang relevan dan berdampak langsung. Hal ini tidak hanya membantu menarik pengunjung baru, tapi juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Kunci keberhasilannya ada pada konsistensi dan keberanian untuk bereksperimen. Mulai dari konten sosial media, program loyalty, hingga pendekatan personal lewat pesan singkat semua bisa dirancang berdasarkan data dan pengamatan yang tajam. Di dunia bisnis yang kompetitif, strategi marketing yang berbasis pemahaman audiens adalah senjata utama untuk tetap jadi pilihan utama dan tidak kalah saing dengan brand lainnya di pasar yang sama.