Strategi Digital Marketing di Bulan Ramadan

Strategi digital marketing di bulan Ramadan perlu disesuaikan dengan perubahan kebiasaan audiens. Pola konsumsi digital bergeser, mulai dari waktu online yang lebih aktif setelah berbuka hingga meningkatnya minat pada konten bertema Ramadan.

Brand yang ingin tetap relevan harus menyesuaikan strategi mereka, baik dari segi timing, jenis konten, hingga cara berinteraksi dengan audiens. Pendekatan yang tepat bisa membantu meningkatkan engagement sekaligus membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.

Ramadan memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya, oleh karena itu dengan membuat konten bertema Ramadan tentu saja menjadi daya tarik tersendiri karena lebih relevan dengan suasana yang dialami audiens. Selain tema, format konten juga berpengaruh besar dalam menarik perhatian audiens, lho.

Video pendek di Reels atau TikTok yang berisikan tips seputar Ramadan akan lebih diminati dibandingkan konten regular yang biasa diunggah oleh brand. Kamu juga bisa membuat konten yang interaktif seputar Ramadan yang bisa membuat audiens kamu lebih relate dengan brand.

Berbeda dari biasanya, saat bulan Ramadan jam produktif audiens juga berbeda bahkan bertambah. Jika biasanya prime time ada di antara jam 4-8 malam, maka saat Ramadan agak sedikit berbeda. Biasanya audiens akan sering membuaka media sosial saat menjelang waktu berbuka puasa, dan setelah sholat tarawih, selain itu waktu sahur juga bisa jadi waktu penayangan konten yang tepat mengingat banyaknya orang bermain media sosial saat sahur.

Salah satu contoh yang menarik adalah strategi yang digunakan Gojek dalam mempromosian layanan pesan antar makanan milik mereka (GoFood) menjelang waktu berbuka puasa.

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, saat waktu sahur ada banyak audiens yang aktif di media sosial, oleh karena itu jika kamu memliki brand di e-commerce, tidak ada salahnya untuk mencoba live 24 jam. Adanya potongan harga yang diberikan oleh pihak e-commerce saat live berlangsung juga dapat meningkatkan daya beli.

Untuk menerapkan strategi pemasaran ini, kamu bisa bekerja sama dengan talent yang menyediakan layanan live streaming untuk brand kamu. Metode ini juga tidak perlu diberlakukan setiap hari, pilihlah hari-hari yang tepat seperti weekend ketika audiens menghabiskan waktu lebih banyak di gadget mereka.

Banyak brand yang menggunakan strategi digital marketing menarik saat Ramadan, salah satunya adalah Gojek yang sudah sedikit dibahas pada paragraf sebelumnya. Selain memberikan promo GoFood menjelang jam berbuka puasa, Gojek juga memaksimalkan promosi fitur layanan mereka yang lainnya. 

Selain memberikan penawaran menarik lewat layanan mereka, Gojek juga membuat TVC untuk strategi digital marketing mereka. Uniknya Gojek bukan hanya merilis TVC dengan konsep menyentuh khas Ramadan saja, Gojek juga menyajikan TVC dengan unsur komedi yang anti-mainstream. 

Menerapkan strategi digital marketing di bulan Ramadan didasari dengan perubahan kebiasaan audiens, oleh karena itu sebagai brand perlu menyesuaikan strategi marketing supaya audiens bisa tetap relate dengan apa yang disampaikan oleh brand. 

Pastikan setiap strategi yang diterapkan tidak hanya efektif secara bisnis, tetapi juga membawa nilai tersendiri sehingga audiens bisa merasa lebih dekat dengan brand. Bingung bagaimana cara pendekatan yang tepat ke audiens? HIGO bisa membantu brand kamu untuk merancang strategi digital marketing di bulan Ramadan, lho. Sebagai integrated digital agency, HIGO dapat membantu audiens lebih memahami brand kamu. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi higo.id.