Istilah Populer di Digital Marketing yang Wajib Kamu Tahu
Kenalan yuk biar paham!
Kecanggihan teknologi membawa pada era digitalisasi terhadap semua aspek kehidupan. Tak hanya bagaimana masyarakat mengakses informasi, tapi juga kebiasaan masyarakat dalam belanja.
Survei yang dilakukan oleh penyedia layanan iklan digital programmatic, The Trade Desk menemukan, 82 persen masyarakat Indonesia melakukan belanja online setidaknya 1 kali dalam sebulan.
Laporan lain yang dikeluarkan oleh The Asian Parent tentang kebiasaan belanja, hampir seluruh responden yang meyoritas adalah bertatus sebagai ibu lebih memilih belanja online ketimbang belanja offline.
Melihat kebiasaan belanja masyarakat Indonesia yang beralih ke online tentu mengharuskan setiap brand untuk mengganti cara beriklan yang dulunya lawas ke digital marketing. Digital marketing memiliki peran penting untuk meyakinkan audiens agar melakukan pembelian.
Penjelasan tentang digital marketing
Sederhananya digital marketing adalah pemasaran yang dilakukan dengan bantuan media sosial atau jaringan internet, seperti Instagram, Google, email marketing, hingga WiFi advertising.
Digital marketing jadi strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak audiens mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta jiwa. Bahkan jika dilakukan dengan strategi yang tepat, digital marketing akan memangkas banyak anggaran iklan dengan hasil yang jauh lebih terukur.
Sebagai brand yang ingin memanfaatkan digital marketing untuk mempromosikan bisnis yang dijalankan, ada beberapa istilah populer yang wajib diketahui. Istilah ini akan berhubungan dengan jenis iklan yang dipilih dan anggaran iklan yang harus dikeluarkan. Agar lebih memahami tentang istilah populer di digital marketing, berikut penjelasannya untuk kamu.
1. CPM (Cost Per Mille)
CPM atau Cost Per Mille adalah harga yang harus dibayar pengiklan kepada publisher (website, media sosial) untuk setiap seribu iklan yang tayang. CPM juga sering disebut sebagai ads view, karena audiens hanya melihat iklan tanpa perlu melakukan tindakan apa pun.
CPM jadi jenis iklan yang sangat disarankan bagi brand yang ingin meningkatkan brand awareness, khususnya bagi brand yang baru launching agar lebih dikenal lebih luas oleh para audiens.
2. CPC (Cost Per Clicks)
CPC atau Cost Per Clicks adalah harga yang perlu dibayar pengiklan untuk setiap audiens yang melakukan klik materi iklan. Pemilihan CPC ditunjukkan bagi brand yang memiliki campaign lebih spesifik.
Jika kamu memiliki campaign tentang diskon dengan tombol call to action, kamu bisa menggunakan jenis iklan CPC untuk menarik audiens melakukan klik di banner iklan tersebut.
Baca Juga
Tools Gratis untuk Analisis Digital Marketing yang Dilakukan Kompetitor
3. CPCV (Cost Per Complited View)
CPCV atau Cost Per Complited View adalah harga yang perlu dibayarkan pengiklan kepada publisher untuk setiap audiens yang menonton video materi campaign hingga selesai.
Agar video yang diiklankan mendapat engagemet yang tinggi, mulailah dengan membuat video dengan durasi yang singkat, buat jangkauan audiens yang lebih luas, dan pastikan ratio untuk video memiliki ukuran yang pas agar tampilan di setiap device terlihat menarik.
4. CPL (Cost Per Lead)
CPL atau Cost Per Lead adalah harga yang harus dibayarkan pengiklan untuk setiap audiens yang tertarik mengisi form digital yang disediakan oleh pengiklan. Biasanya informasi yang diperlukan berisi nama, email, nomor telepon, dan lainnya.
CPL dapat dikatakan sebagai jenis iklan paling powerful dalam menghasilkan konversi atau penjualan. Hal ini karena audiens yang mengisi informasi adalah mereka yang sudah tertarik dengan brand yang diiklankan. Tak heran CPL jadi jenis iklan yang memiliki harga paling mahal.
Beberapa istilah populer di digital marketing ini akan membantu kamu memilih jenis iklan mana yang paling tepat dengan kondisi brand kamu sekarang. Pemilihan jenis iklan yang tepat dengan materi campaign yang menarik akan membuat sebuah iklan begitu mudah diingat dan dikenal.
Sebagai WiFi advertising and marketing di Indonesia, HIGO memberikan banyak pilihan jenis iklan, mulai dari CPM, CPCV, CPC, hingga CPL. Lewat penggunaan AI (Artificial Intelligence), HIGO mampu memastikan setiap iklan dilihat oleh manusia dan bukan sebuh bot. Bagi kamu yang ingin mengetahui apa yang bisa dilakukan HIGO untuk membantu brand melakukan digital marketing, kamu bisa menghubungi ke info@higo.id.
Baca Juga
Pahami Keinginan Konsumen Lewat Personalized Marketing
Perbedaan Brand Awareness dengan Brand Recognation di Dunia Marketing
WiFi Ads: Cara Baru Membangun Brand Awareness