Cara Jitu Memikat Konsumen Lewat Strategi FOMO Marketing
FOMO tidak selamanya buruk!
Masifnya perkembangan media sosial berakibat pada cepatnya peralihan informasi dalam menciptakan tren baru. Tak jarang masyarakat harus ekstra siaga untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di media sosial sehingga tidak tertinggal informasi.
Perasaan khawatir dan takut ketinggalan informasi ini memunculkan istilah FOMO atau Fear of Missing Out yang semakin populer sejak eksisnya media sosial. Faktanya sebanyak 56 persen orang diseluruh dunia merasa takut ketinggalan informasi yang terjadi di media sosial.
Banyaknya orang yang merasa FOMO akhirnya dimanfaatkan oleh para marketers untuk membuat strategi pemasaran yang lebih menyentuh aspek psikologis. Dimana para konsumen merasa takut kehilangan dan akhirnya segera memutuskan untuk membeli.
Penjelasan FOMO marketing
FOMO marketing adalah bentuk strategi pemasaran dengan memanfaatkan keinginan konsumen untuk meraih setiap peluang yang mereka dapatkan. Pesan di dalamnya dibingkai sedemikian rupa sehingga mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian secara impulsif daripada menyesalinya.
Inti dari strategi FOMO marketing adalah untuk memengaruhi konsumen. Dimana mereka memiliki ketertarikan untuk membeli dan menggunakan sebuah brand dengan memainkan efek psikologis manusia yang takut akan kehilangan atau tertinggal informasi.
Bahkan penelitian yang dilakukan oleh berbagai media menemukan, sebanyak 60% penjualan terjadi berkat FOMO marketing. Sehingga agar brand bisa membuat materi FOMO marketing yang menarik, berikut jenis referensi FOMO marketing yang bisa kamu coba.
Tipe FOMO marketing yang bisa diterapkan
Ada beberapa tipe FOMO marketing yang bisa diterapkan untuk menarik perhatian konsumen. Tipe FOMO marketing ini begitu populer dan sering digunakan brand besar untuk membujuk konsumen langsung tertarik membeli karena merasa takut kehabisan.
1. Countdown
Countdown jadi tipe FOMO marketing yang paling sering kamu temui di berbagai platform, entah itu media sosial atau ecommerce. Tipe countdown mendorong konsumen untuk membuat keputusan lebih cepat untuk membeli barang.
Berbagai ecommerece seperti Shopee, Tokopedia, hingga Lazada sering melakukan FOMO marketing di tanggal-tanggal cantik. Mereka akan mendorong para pengguna aplikasi untuk melakukan pembelanjaan dengan berbagai promo menarik di tanggal yang sudah ditentukan.
2. Limited Stock
Pernah beli barang karena takut stock-nya akan habis? Nah, itu berarti kamu sudah masuk ke dalam target FOMO marketing dengan tipe limited stock. Sebagai seorang yang selalu membeli barang lewat ecommerce, kamu pasti tahu berapa banyak stock barang yang tersedia.
Tipe limited stock jadi trik menarik untuk menciptakan sense of urgency, dimana calon pembeli merasa takut kehabisan stock jika mereka tidak membelinya sekarang juga.
Baca Juga
Cara Meraih Brand Equity Lewat Kepercayaan Konsumen
3. Testimonial
Testimonial jadi trik FOMO marketing selanjutnya yang akan membuat calon pembeli memiliki dorongan yang kuat untuk membeli. Ini karena pembuktian secara publik yang dapat dilihat oleh banyak orang akan jauh lebih kuat untuk membujuk orang lain.
Saat calon konsumen membaca ulasan positif tentang pengalaman mereka menggunakan produk dari sebuah brand, maka secara otomatis akan memberikan pengaruh yang lebih besar untuk melakukan pembelian.
4. Review dari influencer atau selebgram
Influencer dan selebgram memiliki kekuatan yang masif untuk menarik perhatian audiens mereka. Tak heran menggunakan influencer dan selebgram jadi strategi yang tepat untuk menaikkan kepopuleran dari sebuah brand.
Saat para influencer dan selebgram yang memberikan review mereka tentang brand milikmu, kamu bisa jadikan review tersebut sebagai content di berbagai platform yang kamu miliki. Cara ini akan menaikkan FOMO marketing bagi campaign yang sedang kamu lakukan.
5. Tampilkan berapa banyak pembelian
Menampilkan berapa banyak brand tersebut sudah terjual jadi cara yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian orang lain. Rasa penasaran yang timbul mendorong seseorang untuk mencoba membeli dan merasakan sendiri apa sebenarnya yang membuat produk tersebut begitu populer.
Berbagai tipe FOMO marketing di atas bisa kamu coba praktekkan dalam memengaruhi konsumen untuk menggunakan atau membeli sebuah produk. Di saat menyiapkan materi campaign, kamu juga perlu memerhatian media yang akan digunakan dalam membuat FOMO marketing.
Tak hanya media sosial atau ecommerce, WiFi Advertising jadi platform menarik yang bisa kamu gunakan untuk mendorong konsumen agar tertarik membeli sebuah produk. Journey campaign yang lengkap dengan tambahan email blast, membuat setiap penerima merasa lebih spesial dengan berbagai promo dan penawaran lainnya. Sehingga kemungkinan untuk menaikkan konversi menjadi lebih besar.
Baca Juga
Perbedaan Brand Awareness dan Brand Recognition di Dunia Marketing
Mengulik Strategi Marketing Starbuck yang Berhasil Dicintai Konsumen