Alasan Personalized Marketing Penting di Tahun 2025
Efektif tingkatkan loyalitas!
Saat ini teknologi semakin memengaruhi cara bagaimana brand berkomunikasi dengan audiensnya, sementara dari sisi lain, konsumen mengharapkan pengalaman yang lebih relevan dan personal di setiap iklan yang mereka terima. Oleh karena itu banyak brand yang mengganti campaign mereka menjadi sesuatu yang lebih personal untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Adanya personalized marketing membuat brand dan konsumen lebih terhubung dan dapat memahami satu sama lain.
Personalized marketing adalah strategi pemasaran yang menyesuaikan konten, produk, atau layanan berdasarkan preferensi, perilaku, dan data konsumen. Dengan memanfaatkan teknologi seperti AI dan data analytics, brand dapat memberikan pengalaman yang terasa lebih dekat dan relevan bagi konsumen. Tipe marketing ini dinilai lebih efektif saat ini untuk menarik minat beli konsumen dibandingkan tipe marketing lainnya yang tidak ditujukan secara personal.
Nah kita akan ngebahas kenapa personalized marketing jadi strategi marketing yang wajib banget brand terapkan di 2025. Dengan pendekatan yang lebih personal, brand nggak cuma bisa lebih dekat sama konsumennya, tapi juga lebih efektif menyampaikan pesan yang tepat ke orang yang tepat.
Kenapa Personalized Marketing itu Penting?
Saat ini konsumen sudah tidak tertarik dengan iklan yang asal lewat atau tidak relevan dengan apa yang mereka butuhkan, oleh karena itu penting bagi kamu untuk mengetahui apa saja yang menjadi alasan mengapa personalized marketing perlu diterapkan.
1. Meningkatkan Revenue
Ketika konsumen merasa dipahami oleh brand, maka mereka cenderung untuk melakukan pembelian berulang atau menaikkan nilai purchase. Dilansir dari Forbes, penelitian menunjukan bawah revenue meningkat 15% ketika brand menggunakan personalized marketing, hal ini juga didukung dengan berkurangnya budget untuk iklan karena brand hanya berfokus pada audiens yang tepat.
2. Memperkuat Brand Reputation
Memberikan experience yang relevan dan personal kepada konsumen menunjukkan bahwa brand peduli dan memahami kebutuhan konsumen mereka. Bukan cuma membuat konsumen berasa dihargai, namun brand juga bisa membangun kepercayaan lebih jauh dengan konsumen. Contohnya adalah brand makanan hewan, Chewy. Ketika mereka mengetahui ada pelanggan mereka yang berhenti membeli produk karena hewan peliharaan konsumen meninggal, maka mereka akan memberikan ucapan belasungkawa yang sangat berarti bagi pemilik hewan peliharaan.
3. Memuaskan Experience Konsumen
Membuat konsumen merasa diliat, didengar, dan dimengerti merupakan hal baik yang bisa brand lakukan. Adanya personalized marketing membuat konsumen tidak perlu mencari informasi tentang produk yang mereka inginkan karena brand sudah memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Kepuasan experience ini dapat membuat konsumen kembali lagi pada brand untuk transaksi atau untuk sekedar berinteraksi.
Baca Juga
Strategi Marketing Netflix untuk Promosi Squid Game Season 2
Cara Menerapkan Personalized Marketing
Menerapkan personalized marketing sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan brand bisa memanfaatkan data dan teknologi, maka brand dapat menyampaikan promosi yang relevan di waktu yang tepat. Berikut adalah cara untuk menerapkan personalized marketing.
1. Kumpulkan Data
Langkah pertama adalah dengan mengumpulkan data konsumen berupa preferensi, kebiasaan belanja, hingga interaksi mereka dengan brand. Data-data tersebut dapat diperoleh dengan beberapa cara seperti melakukan survei, analitik web, atau CRM untuk dapetin gambaran yang lebih jelas tentang konsumen.
2. Segementasi Konsumen
Setelah mendapatkan data, brand bisa melakukan segmentasi konsumen berdasarkan beberapa kategori sesuai yang dibutuhkan untuk promosi. Biasanya kesamaan konsumen dalam hal tertentu, seperti usia, lokasi, atau minat lah yang membuat brand menjadi lebih mudah mengirimkan promosi kepada orang yang tepat.
3. Buat Konten Personal
Berikutnya adalah membuat konten untuk personalize marketing. Konten adalah kunci utama dalam personalized marketing karena menjadi media untuk menyampaikan pesan yang relevan dan personal kepada konsumen. Tanpa konten yang tepat, pesan tidak akan sampai dengan baik, sehingga peluang untuk menarik perhatian, membangun relation, atau meningkatkan konversi akan hilang.
Contoh Personalized Marketing: Spotify Wrapped
Spotify Wrapped adalah campaign tahunan yang dilakukan oleh platform streaming musik, Spotify. Campaign ini memberikan ringkasan atau kebiasaan mendengar musik dari konsumen Spotify dalam satu tahun terakhir. Konsumen dapat mengetahui lagu, penyanyi, dan genre yang banyak mereka dengarkannya selama satu tahun serta berapa lama waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan musik.
Campaign ini berhasil menciptakan personal experience yang menyenangkan bagi konsumen/pengguna Spotify di seluruh dunia, ditambah dengan visualnya disajikan dengan grafik yang menarik membuat konsumen tidak ragu untuk menyebarkan hasil Spotify Wrapped mereka ke media sosial. Jadi dengan adanya campaign ini, Spotify berhasil untuk meningkatkan loyalitas dan memberikan kesan sebagai platform yang memahami preferensi musik konsumennya bukan?
Memanfaatkan personalized marketing bisa membangun hubungan yang baik antara brand dengan konsumen, oleh karena itu di tahun 2025 ini bagi kamu yang belum mencoba strategi marketing ini, bisa mulai mencobanya untuk mempererat hubungan dengan konsumen.
Jadikan strategi personalized marketing kamu lebih efektif dan relevan bersama HIGO. Sebagai WiFi Technology dan Integrated Digital Agency, HIGO siap membantu brand menciptakan experience yang lebih personal dan membangun hubungan lebih dekat dengan konsumen.
Baca Juga