Tech & Social Media

12 01 2023

Tren Programmatic Ads yang Wajib Brand Coba di 2023

Simak tren programmatic ads di 2023

592 Views

Tren Programmatic Ads yang Wajib Brand Coba di 2023

Di dunia periklanan programmatic ads bukanlah hal baru untuk dilakukan. Pesatnya perkembangan digital membuat programmatic ads terus berkembangan dan menjadi pilihan bagi brand untuk melakukan pemasaran. 

 

Di 2023, ada beberapa tren programmatic ads yang perlu brand coba lakukan untuk bisa menjangkau lebih banyak audiens. Namun, sebelum menjabarkan kelebihan dari programmatic ads kamu perlu memahami apa itu programmatic ads.

 

Penjelasan Tentang Programmatic Ads

undefined

Programmatic ads atau programmatic advertising adalah metode beriklan dimana advertiser (brand) menggunakan kolom space yang telah disediakan oleh publisher. Biasanya space iklan akan diisi oleh banner atau materi sesuai dengan kebutuhan advertiser.

 

Agar kamu lebih memahaminya, publisher adalah perusahaan yang memiliki website atau media yang sudah terdaftar dan disetujui oleh pihak pengelola aplikasi periklanan untuk memasang iklan AdSense di website atau media mereka. Contoh media publisher seperti Google, Website, atau blog.

 

Manfaat Menggunakan Programmatic Ads

undefined

Mengutip dari Niel Patel, ada beberapa penjelasan kenapa programmatic ads layak untuk dicoba. Salah satunya tentu akan mustahil menjangkau banyak situs website atau media online secara bersamaan dengan jumlah audiens yang sangat besar. Namun lewat programmatic ads hal mustahil tersebut bisa dilakukan. 

 

Tak heran karena alasan tersebutlah 76 persen para professional marketing tetap memilih programmatic ads, sebagai strategi marketing untuk membangun brand awareness hingga mendapatkan hot leads.

 

Baca Juga
Reach dan Impression: Mana yang Lebih Penting untuk Diraih
Cara Bangun Touchpoint untuk Tingkatkan Loyalotas Pelanggan

Tren Programmatic Ads 2023

undefined

Tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya, ada beberapa tren programmatic ads yang bisa dilakukan. Beberapa jenis ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan atau target yang ingin diraih. 

 

1. Display Ads

undefined

Biasanya display ads merujuk pada programmatic ads yang ditempatkan di header, sidebar, in-content, atau footer dari sebuah publisher. Biasanya platform yang digunakan untuk penayangan display ads adalah website atau blog.

 

Tipe display ads ini akan dihitung berdasarkan berapa banyak audiens yang terpapar atau melihat iklan. Sehingga advertiser akan membayar sesuai dengan jumlah dari iklan yang dilihat oleh audiens.

 

2. Video Ads

undefined

Selanjutnya ada video ads yang menjadi tipe programmatic ads dengan tujuan agar para audiens tertarik untuk menonton video. Video Ads memiliki banyak pilihan untuk penayangan iklan. Tidak hanya di YouTube atau Netflix, kamu juga bisa memilih media lainnya untuk penayangan video ads.

 

Seperti yang kita tahu, video ads akan tayang di sebuah video dengan berbagai durasi. Jadi audiens dapat melihat iklan di awal video (pre-roll), tengah video (mid-roll), atau akhir video (end-roll).

 

3. Audio Ads

undefined

Platform streaming audio penggunaannya semakin populer di Indonesia. Berdasarkan laporan yang dirangkum dalam Business of Apps, jumlah pengguna Spotify aktif di Indonesia di kuartal II pada 2022 mencapai 456 juta orang.

 

Selain untuk mendengarkan musik, Spotify juga dipilih sebagai platform untuk mendengarkan podcast. Jumlah pendengar podcast di Indonesia sendiri menempati urutan kedua di dunia. Artinya peluang untuk memilih audio ads sebagai tipe programmatic ads yang ingin dijalankan sangatlah tepat. 

 

4. Native Ads

undefined

Pernah merasa penasaran dengan sebuah judul berita, tapi ketika dibaca ternyata iklan dari brand? Atau pernah melihat tampilan banner yang begitu mirip dengan platform placement-nya, tapi ternyata konten iklan? Nah, iklan tersebut dinamakan native ads

 

Native ads adalah iklan yang memiliki tampilan mengikuti format, layout, hingga font yang sesuai dengan platform medianya. Sederhananya native ads adalah konten berbayar yang ditampilkan dengan tampilan yang mengikuti medianya, sehingga tidak terlihat seperti iklan. 

 

5. Social Ads

undefined

Pertumbuhan pengguna media sosial Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang pada Januari 2022 lalu. 

 

Mengutip dari Hootsuite, Social ads harus dilakukan jika brand ingin menjangkau audiens baru secara lebih luas dengan targeted audience yang ingin diharapkan. Social ads juga memungkinkan kamu untuk melakukan A/B testing. Tujuannya untuk mengetahui campaign atau iklan mana yang paling efektif untuk dijalankan kembali. 

 

Programmatic ads menjadi media penting untuk dipilih para advertiser untuk menjalankan iklan secara bersamaan dengan jangkauan yang luas dan target audiens yang jelas. Sebagai perusahaan WiFi Technology dan Integrated Digital Agency, HIGO menjadi publisher yang mampu membantu para advertiser untuk menjalankan programmatic ads yang dibutuhkan. Info selengkapnya bisa menghubungi di info@higo.id.

 

Baca Juga
https://blog.higo.id/cara-melakukan-brand-positioning-agar-unggul-dari-kompetitor
Pahami Perbedaan Advertising dan Marketing dalam Bisnis

 

Topik Terkait

loading