Business Tip
Memenangkan Hati Konsumen Lewat Emotional Marketing
Sentuh hatinya untuk menaikkan konversi!
1970 views
Seberapa banyak iklan yang paling kamu ingat hingga sekarang? Bermunculan iklan baru secara masif menjadi asalan kita tidak akan merasa mampu mengingatnya saat pertama kali melihatnya. Kita merasa otak terlalu penuh dengan banyaknya informasi yang kita serap setiap hari.
Padahal kenyataan yang ada, otak manusia tidak memiliki batas atau limit dalam menyerap informasi. Pendapat ini diperkuat dari penelitian yang dilakukan oleh profesor psikologi asal Universitas Northwetern yang mengungkapkan, otak manusia memiliki kapasitas mengingat hingga 2,5 petabytes atau setara 2,5 juta gigabytes. Lantas kenapa kita sulit untuk mengingat banyak hal, khususnya sebuah iklan?
Manusia dapat mengingat sebuah informasi karena berbagai faktor, bisa dari informasi tersebut begitu penting, mengibur, atau menggugah perasaan. Ketiga faktor ini yang sering dimainkan oleh para marketers, agar mampu membuat iklan yang bisa dengan mudah diingat oleh para audiens.
Jika berbicara tentang perasaan, berarti kita akan melibatkan emosi. Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Psychology Today, emosi menjadi faktor utama seseorang memutuskan untuk membeli sebuah barang. Jadi tak heran jika iklan yang berasal dari Thailand begitu populer di media sosial bahkan sering menjadi viral, karena mampu menghasilkan emotional marketing yang begitu menggugah perasaan.
Teknik pemasaran yang melibatkan emosi dikenal dengan nama emotional marketing. Paul Eckman seorang Psikolog memaparkan bahwa manusia memiliki 6 emosi dasar. Emosi-emosi tersebut seperti kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, perasaan jijik, marah, dan juga terkejut.
Emosional marketing memiliki peran yang begitu penting dalam memberikan efek persuasif bagi setiap audiens yang melihatnya. Bahkan riset yang dilakukan oleh Harvard Business menemukan, konsumen yang terhubung secara emosional terhadap sebuah brand akan merasa jauh lebih berharga saat mereka menggunakan produk tersebut.
Brand besar dunia sangat sering menggunakan emotional marketing dalam membuat iklan saat mengeluarkan produk baru mereka. Jadi tak heran jika brand besar dunia memiliki banyak kosumen yang begitu loyal.
Manfaat Emotional Markerting Bagi Brand
Menerapkan emotional marketing akan memberikan banyak keuntungan bagi sebuah brand. Untuk lebih jelasnya beberapa keuntungan ini akan kamu dapatkan saat mampu membuat emotional marketing dengan eksekusi yang benar.
1. Menarik perhatian audiens lebih banyak
Menarik perhatian audiens di tengah banyaknya iklan yang tersebar di media cetak, elektronik, hingga digital jadi pekerjaan rumah yang besar bagi para marketers. Karenanya, membuat emosional marketing dimana pesan dalam iklan dibalut lewat emosi yang sering dialami banyak orang akan jauh lebih menarik setiap pasang mata yang melihat.
Thailand menjadi negara yang langgangan menyajikan emotional marketing. Biasanya brand asuransi di negara tersebut sangat mahir mengaduk emosi setiap orang yang menonton lewat emotional marketing yang diberikan.
2. Ikut merasakan emosi yang disampaikan
Saat iklan mampu menyentuh perasaan, audiens akan dengan senang hati melihat iklan tersebut hingga selesai. Ikut merasakan apa yang sedang disampaikan oleh brand lewat emotional marketing membuat setiap orang yang merasa memiliki perasaan yang sama akan sangat tersentuh.
Kekuatan emosi memiliki pengaruh yang jauh lebih besar untuk memberikan efek persuasif ketimbang secara rasional. Jadi tak heran, jika efek emotional marketing begitu kuat terasa.
3. Memiliki keinginan yang besar untuk melakukan tindakan
Emotional marketing memberikan inspirasi yang begitu tinggi bagi setiap orang yang melihatnya dan memiliki permasalahan yang sama. Dorongan untuk bertindak yang begitu besar akhirnya membuat kamu memiliki keinginan untuk melakukan tindakan yang dilihat melalui iklan tersebut.
Emosi memang menjadi bagian dari diri manusia yang begitu penting bahkan untuk dalam hal membuat keputusan, termasuk dalam keputusan membeli sebuah barang. Selain emosi, data tentang apa yang menjadi permasalahan banyak orang tak kalah penting. Lewat informasi yang detail, kamu sebagai marketers mampu menciptakan emotional marketing yang lebih besar pengaruhnya dan akan tepat sasaran.