Cara Membuat Avatar Pelanggan di Bisnis F&B
Paham target audiens = Bisa naikin keuntungan
Di dunia marketing, tentu istilah target audiens sudah menjadi pembahasan yang sangat populer. Biasanya target audiens hanya mencakup hal-hal yang basic, seperti usia, SES, dan demografi lainnya. Tapi, apakah hanya mengetahui detail target audiens dapat menyentuh hati calon customer?
Melihat studi kasus dari brand BMW yang dibedah dalam postingan Garis Temu, mereka berhasil menaikkan engagement hingga 4000 di Instagram BMW Astra. Lalu apa yang mereka lakukan? Garis Temu mencoba untuk melakukan pendekatan dengan mengidentifikasi avatar dari audiensnya BMW.
Apa Itu Avatar Bisnis?
Seperti mengenal karakteristik dari seorang teman, tujuan pembuatan avatar dalam bisnis tentunya membuat brand mengenal karakteristik dari audiens yang akan mereka sasar. Jika biasanya banyak brand hanya fokus dengan informasi dasar seperti, usia, gender, domisili, hingga SES (Social Economy Status), maka pembuatan avatar akan sangat jauh berbeda.
Design avatar yang dibuat akan membantu kamu sebagai brand dalam mengenal calon konsumen dengan sangat detail, hingga ke bagian interest dan kebiasaan secara spesifik. Mengutip dari Business Blue Print, avatar adalah deskripsi mendetail tentang pelanggan ideal yang ingin bisnis kamu dapatkan. Lewat avatar, idealnya brand akan mendapatkan berbagai informasi dari segala aspek yang berkaitan dengan hal yang mereka inginkan, frustasi yang mereka rasakan, dan cara mereka dalam memandang sesuatu.
Setelah melakukan riset, akhirnya Garis Temu menemukan informasi tentang avatar dari BMW Astara. Beberapa di antaranya adalah didominasi oleh orang-orang yang bermimpi ingin memiliki BMW. Lalu mereka juga tidak hanya menyukai konten otomotif, tapi juga konten slice of life yang dikasih humor tipis-tipis.
Akhirnya mereka membuat konten reels yang bisa menjawab keinginan audiens mereka lewat kalimat "Jika memiliki uang 3M, mobil BMW apa yang ingin kamu beli?". Hasilnya konten ini berhasil mendapatkan 68.000 Play, 550 Interaction, 100,000 Reach.
Bagaimana Bisnis F&B Membuat Avatar Pelanggan
Banyaknya bisnis F&B yang bermunculan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pemilik bisnis. Panji Maulana selaku owner Suasana Kopi mengatakan bahwa untuk menjadikan Suasana Kopi berbeda dengan coffee shop lainnya, Panji fokus dengan cara "create identity" agar Suasana Kopi bisa dikenal menjadi coffee shop yang fokus dengan komunitas.
Create identity bisa terjadi karena owner paham dengan target audiens yang ingin mereka bidik. Sehingga penting bagi owner bisnis F&B untuk memetakkan target audiens yang ingin mereka raih. Selanjutnya ada beberapa tahap yang perlu owner lakukan untuk membuat avatar.
Baca Juga
1. Mulai Kumpulkan Data Demografis
Langkah pertama dalam membangun avatar pelanggan adalah mengumpulkan data demografis. Ini mencakup informasi seperti usia, jenis kelamin, lokasi, pendidikan, pekerjaan, dan status pernikahan.
Kamu bisa memperoleh data ini melalui survei, wawasan media sosial, atau bahkan Google Analytics. Meski kurang detail, tapi kamu juga bisa melihat siapa saja pengunjung yang datang untuk kemudian dilakukan analisis tentang demografis seperti pengunjung yang lebih banyak datang perempuan atau laki-laki dan kira-kira berapa usia mereka.
2. Pahami Tentang Psikografis Pengunjung
Setelah memahami demografi pengunjung, psikografi akan membantu kamu untuk membentuk avatar pelangganmu. Psikografi akan membantu kamu membedah beberapa hal penting, mulai dari minat, hobi, kebiasaan, dan hal penting lainnya dari pelanggan.
Psikografis juga akan membantu kamu dalam melihat kegiatan favorit yang dilakukan pengunjumu, apa yang mereka baca, situs web mana yang mereka kunjungi, apa yang memotivasi mereka, apa yang menjadi ketakutan mereka, dan hal lainnya yang memberikan pemahaman mendalam tentang pengunjungmu.
3. Identifikasi Pain Points & Tantangan
Identifikasi pain points dan tantangan dari avatar pengunjung cafe atau resto milikmu akan membantu kamu dalam menyesuaikan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Kamu bisa coba lakukan survei, ikut forum online, atau mencoba untuk melakukan percakapan dengan pengunjung sesekali untuk menemukan hambatan yang dihadapi pengunjungmu. Kunci keberhasilan dari identifikasi pain points adalah mencoba untuk berempati dengan kesulitan mereka, sehingga dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan koneksi yang lebih kuat.
4. Analisis Perilaku Pembelian
Setelah melakukan ketiga hal di atas, saatnya kamu menganalisis perilaku pembelian avatar pengunjungmu. Pahami bagaimana cara mereka berbelanja? Apakah mereka pembeli impulsif, ataukah mereka mengambil waktu mereka untuk melakukan riset.
Memahami kebiasaan pembelian avatar pengunjung dapat menyempurnakan strategi pemasaran. Sehingga kamu bisa mengetahui harus berinvestasi dalam iklan online dan promosi media yang seperti apa untuk bisa meraih target audiens yang tepat.
5. Buatlah Cerita
Semua orang menyukai cerita, sehingga buatlah cerita untuk avatar yang kamu buat. Cerita yang dibangun akan membuat avatar pengunjungmu hidup dengan memberi mereka nama, wajah, dan cerita latar belakang.
Gunakan berbagai rangkaian cerita layaknya di kehidupan nyata atau cerita fiktif untuk membuat mereka bisa dikenali. Pendekatan cerita ini akan membantu kamu, dan tim untuk memahami secara lebih detail siapa pengunjungmu.
Setelah menguasai seni membangun avatar pengunjungmu lewat berbagai rangkaian yang menarik, kamu bisa memahami pengunjung dengan lebih mudah. Namun perlu diingat bahwa membuat avatar adalah proses berkelanjutan yang perlu sering ditinjau kembali seiring berkembangnya bisnis dan industri kamu.
Sebagai WiFi Advertising & Integrated Digital Agency, HIGO dapat membantu kamu untuk membuat avatar pelanggan yang tepat lewat dashboard yang bisa diakses secara real-time. Di dalam dashboard, kamu dapat melihat berbagai informasi penting dalam membuat avatar, mulai dari informasi pengunjung secara demografis, psikografis, hingga pendapat mereka tentang cafe atau resto milikmu.
Baca Juga
Stanley: Produknya Terbakar Keuntungan Jadi Naik 4 Kali Lipat
Strategi Somethinc Berhasil Jadi Brand FMCG TikTok