Business Tip

Cara Bisnis Kafe Bertahan di Tengah Pandemi Selama PSBB

Semoga bisnismu lekas membaik ya :)

1153 views
Cara Bisnis Kafe Bertahan di Tengah Pandemi Selama PSBB
Selain pariwisata, bisnis kuliner seperti kafe atau restoran juga terkena dampak dari pademi covid-19. Dari total 4.469 kafe atau restoran yang disurvei oleh Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), 1.033 mengaku tutup permanen. Angka tersebut dipastikan akan terus bertambah mengingat pandemi belum juga usai di awal 2021 ini.
 
 
Kenyataan agar bisnis kafe atau restoran mampu bertahan di tengah pandemi bukan perkara yang mudah. Ada banyak rintangan yang perlu dihadapi, mulai dari masyarakat yang masih merasa takut saat berada di tempat umum, hingga kebijakan pemerintah yang semakin mengetatkan aturan PSBB hingga Januari 2021.
 
 
Lewat siaran pers yang diterbitkan di website resmi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), pemerintah Jakarta melaporkan pada 17 Januari 2021 sudah berhasil menertibkan kafe atau resto yang beroperasi tanpa prokotol kesehatan di Jakarta. Meski penertiban ini belum sampai ke tahap denda dan izin usaha yang dicabut, namun tentu berpengaruh pada pemasukan yang didapatkan kafe atau restoran tersebut.
 
 
Menyikapi berbagai rintangan yang melanda, pemilik kafe atau restoran tentu tidak bisa hanya berpangku tangan. Ada banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan guna mempertahankan bisnis yang sudah berdiri sejak lama. Sebagai WiFi Advertising Platform yang sudah bekerja sama dengan lebih dari ratusan kafe atau restoran di Indonesia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisnis kafe mampu bertahan di tengah pandemi selama masa PSBB ini.  

1. Berani membuat inovasi baru dan lakukan kolaborasi

Cara Bisnis Kafe Bertahan di Tengah Pandemi Selama PSBB
Tren frozen food, menu paket yang bisa di-takeaway dengan harga lebih murah hingga minuman kemasan satu liter, jadi langkah yang banyak dilakukan oleh pemilik kafe guna menarik perhatian konsumen. Walking Drums dan Eng Resto jadi beberapa merchant HIGO yang sudah melakukannya. Mereka membuat banyak varian menu yang bisa dinikmati di rumah dengan kualitas makanan yang tetap lezat dan aman.
 
 
Tak berhenti sampai di sana, melakukan kolaborasi juga jadi cara yang banyak dilakukan oleh berbagai kafe. Tuku dan BLP jadi salah satu contoh yang sudah melakukan kolaborasi tersebut. Lewat cara ini, kedua produk bisa saling bekerja sama untuk meningkatkan awareness.

2. Sentuh hati pengunjung lewat email marketing

Cara Bisnis Kafe Bertahan di Tengah Pandemi Selama PSBB
Sejak penetrasi internet semakin pesat di Indonesia, memiliki email jadi kebutuhan wajib layaknya memiliki nomor telepon. Gmail jadi salah satu layanan email yang paling populer, tercatat pada 2018 jumlah pengguna aktif Gmail menembus angka 1,5 miliar. Dapat dipastikan angka tersebut akan terus bertambah hingga tahun ini. 
 
 
Banyaknya pengguna Gmail menjadi peluang yang besar bagi bisnis kafe untuk mengirimkan email marketing kepada mereka. Lewat kreativitas dan empati yang besar, kamu bisa membuat konten yang relatable dengan konsumen agar menimbulkan efek konversi. 
 
 
Beberapa kafe atau restoran yang bekerja sama dengan HIGO memberikan edukasi tentang protokol kesehatan yang mereka lakukan. Tujuannya tentu membuat pengunjung tidak perlu merasa khawatir saat berniat datang ke sana. Selain itu, kamu juga bisa memberikan update menu baru dan spesial diskon untuk menarik pembelian.

3. Scan kode QR sebagai buku tamu dan menu digital

Cara Bisnis Kafe Bertahan di Tengah Pandemi Selama PSBB
Pembatasan jumlah pengunjung dan jam operasional jadi hal yang penting dalam panduan protokol kesehatan. Mengutip dari peraturan Gubernur Jakarta Pasal 12 Pergub 101 tahun 2020, kapasitas pengunjung di warung makan seperti kafe atau restoran maksimal 50% dari kapasitas normal. 
 
 
Guna berjalannya kebijakan ini, pemerintah menyarankan untuk membuat buku tamu, sehingga proses pencatatan dapat berjalan dengan benar. Namun dalam prosesnya, hal ini tidaklah mudah. Selain harus menyediakan satu pramuniaga yang harus selalu berjaga, cara ini juga terbilang kurang efektif. 
 
 
Agar masalah ini dapat teratasi, penggunaan kode QR sebagai pencatatan buku tamu digital akan jauh lebih efektif dan efisien. Setiap pengunjung yang datang diharuskan untuk melakukan scan dan mengisi data sesuai dengan kebutuhan pemerintah. Selain sebagai pencatatan buku tamu, sistem ini mampu menjadi buku menu digital yang bisa akses oleh pengunjung dengan mudah, tanpa melakukan kontak langsung dengan pramuniaga. 
 
 
Sebagai pemilik kafe dan bertanggung jawab dengan nasib para karyawan, kamu tidak bisa menghindari berbagai kemungkinan buruk yang terjadi. Sehingga agar bisnis kafe mampu bertahan, kamu perlu melakukan berbagai strategi, salah satunya dengan mencoba beberapa cara di atas. 
 
 
Jika kamu memiliki strategi atau cara lain untuk mempertahankan bisnis kafe, kamu bisa share di kolom komentar di bawah ini. Atau jika kamu membutuhkan sistem kode QR dan manajemen email marketing, kamu bisa email ke info@higo.id.
 
 

Topik Terkait

Artikel Populer

Artikel Terkait

Artikel Terbaru