Pahami Perbedaan Brand Awareness Dan Brand Recognition

Brand awareness dan brand recognition terlihat mirip, bahkan sering dianggap sama oleh sebagian orang. Padahal keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda, meski saling melengkapi. 

Sebagai seseorang yang akan mulai terjun di dunia digital marketing, memahami kedua perbedaan antara brand awareness dan brand recognition, kemudian mengimplementasikannya begitu penting. 

Brand awareness adalah kemampuan konsumen mengenali produkmu, tidak hanya sebatas nama dan logo, tapi juga apa yang spesial dari brand mu dan masalah apa yang bisa diselesaikan saat konsumer menggunakan brand yang kamu ciptakan, sehingga brand tersebut jadi top of mind.

Brand awareness keberadaannya begitu penting, saking pentingnya menurut data yang keluarkan dari Nielsen Global New Product Innovation Survey menunjukkan, 59% konsumen ingin membeli produk baru yang dibuat oleh brand yang sudah mereka kenal. 

Menumbuhkan dan meningkatkan brand awareness bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Butuh waktu dan strategi yang tidak instan untuk bisa mencapainya, namun keberhasilan dari brand awareness memiliki peran yang panjang bagi bisnis yang dijalankan. 

Baca Juga
Mengulik Strategi Marketing Starbucks yang Berhasil Dicintai oleh Konsumen

Ada berapa banyak brand yang terkenal dan begitu dikenang lewat keberhasilannya bercerita lewat media sosial Instagram dan TikTok. Kedua media sosial ini masih begitu powerful untuk digunakan dalam meningkatkan brand awareness. 

Namun, membuat konten otentik yang dibalut dengan cerita agar pesan dari brand milikmu dapat tersampaikan tidaklah mudah untuk dilakukan. Selain membuat konten yang konsisten, pengemasan visual dari konten tersebut juga memiliki peran sama pentingnya. 

Kolaborasi jadi strategi untuk menaikkan brand awareness yang tepat di tengah pesatnya pertumbuhan brand baru sekarang. Cara ini bisa menaikkan engagement dari masing-masing brand dan menggaet konsumen baru dari masing-masing brand. 

Banyak brand yang akhirnya sukses dengan kolaborasi yang dilakukan. Berkaca dari brand besar yang masih melakukan kolaborasi seperti Starbuck dengan Aqua atau Hyundai dan Prada. Kedua brand besar ini sukses dengan kolaborasi mereka masing-masing, bahkan antusiasme masyarakat begitu tinggi mengingat hasil kolaborasi yang sudah terjadi.

Kekuatan selebgram untuk mengenalkan produk memang menarik untuk dicoba. Sebagai brand baru, memilih nano KOL (Key Opinion Leader) dengan harga yang standar jadi opsi yang bisa dilakukan. 

Pilihlah KOL yang memiliki target audiens yang sama dengan milikmu. Tujuannya agar pesan dari brand yang kamu miliki dapat tersampaikan dengan baik, karena memiliki audiens dengan interest yang sama. 

Brand recognition adalah cara konsumen mengingat brand secara visual seperti logo, warna atau dari jingle yang sering mereka dengar. Sehingga konsumen dapat membedakan brand yang kamu miliki dengan kompetitor. 

Keberhasilan brand recognition tidak bisa dianggap remeh, banyak brand besar seperti Apple memiliki logo yang begitu populer di Indonesi, sedangkan di Indonesia sendiri jingle Indomie seleraku masuk ke dalam jingle brand paling populer di Indonesia. 

Mengenalkan brand lewat placement logo hingga ad lip jadi cara yang masih bisa digunakan untuk membuat konsumen mengingat brand yang kamu miliki. Setiap event biasanya dihadiri oleh kelompok orang yang memiliki interest yang sama, sehingga untuk menarik mereka menjadi calon konsumen memiliki peluang yang lebar. 

Belajar dari Traveloka yang sering menyajikan konten video dengan storytelling, mereka berhasil mengumpulkan banyak orang yang memiliki minat travel untuk menggunakan aplikasi Traveloka saat membeli tiket pesawat dan hotel. 

Brand awareness dan brand recognition menjadi dua elemen yang begitu penting untuk diimplementasikan. Sehingga saat dijalankan dengan strategi yang tepat dan efektif, brand awareness dan brand recognition mampu membuat brand berada di top of mind dan dicintai oleh para konsumen. 

Baca Juga
Strategi Pemasaran Efektif Bagi Cafe dan Resto Saat PPKM Darurat
Guerilla Marketing, Strategi Pemasaran yang Buat Viral