Business Tip
Cara WiFi Ads Membantu Pemasaran Brand Saat Pandemi
Buat pemasaran lebih personal saat physical distancing!
1223 views
Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia tidak hanya membuat masyarakat resah, tapi juga berdampak pada perekonomian negara. Di Indonesia sendiri untuk mendukung pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19, banyak perusahaan yang harus menjalankan work from home, hingga menutup semua gerai seperti pertokoan yang sering menjadi pusat keramaian.
Berbagai kebijakan yang dilakukan di tengah pandemi menghadapkan Indonesia dan negara lainnya pada ancaman resesi. Hal ini dibenarkan oleh Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani yang mengatakan, "resesi atau perlambatan ekonomi terjadi secara luas, termasuk pada mitra dagang utama Indonesia."
Banyak perusahaan yang harus merubah strategi pemasaran hingga memotong anggaran yang sudah direncanakan sebelumnya untuk mampu menghadapi resesi. Patrick Searle CO-Founder GetCraft, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif mengatakan, "perusahaan tetap gencar melakukan pemasaran, bukan malah menghentikannya".
Di saat pandemi seperti sekarang ini, brand harus lebih selektif menggunakan budget pemasaran dengan memilih metode beriklan yang paling tepat untuk mendapatkan hasil maksimal. WiFi ads memiliki cara yang dibutuhkan brand untuk membantu melakukan pemasaran di masa sulit sekarang ini.
1. Dilihat oleh segmentasi audiens yang tepat
Media massa seperti televisi dan radio atau bahkan baliho tidak hanya membutuhkan budget yang besar untuk memasarkan iklan, tapi juga tidak mampu memberikan segmentasi audiens yang tepat. Iklan yang efektif adalah iklan yang dilihat oleh mereka yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa tersebut, agar konversi yang dihasilkan baik.
WiFi ads mampu menampilkan iklan kepada audiens yang tepat tentunya dengan segmentasi yang dibutuhkan. Pemilihan lokasi iklan serta kemampuan analisis yang tepat menjadi cara yang digunakan WiFi ads untuk membantu brand.
2. Iklan terasa lebih personal
Sejak melakukan physical distancing, aktivitas masyarakat untuk keluar rumah sangat dibatasi. Sehingga, waktu mengkases internet semakin meningkat selama pandemi ini. Tercatat, kenaikan traffic atau lalu lintas internet mencapai 10% dibandingkan waktu normal menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G. Plate.
Lewat WiFi ads, brand dapat mengetahui setiap kategori audiens yang akan terpapar iklan, seperti jenis kelamin, rentan usia, dan juga kebiasaannya. Sehingga pada akhirnya iklan yang disajikan akan jauh lebih personal ketimbang menggunakan media lainnya karena dilihat oleh audiens yang sesuai dengan kebutuhan yang brand miliki.
3. Membantu brand mengirimkan email marketing
Tak semua brand memiliki tim untuk mengirimkan email marketing. Padahal menurut data dari Emma, 58% orang dewasa akan memeriksa kontak email yang masuk setiap paginya. Artinya peluang mengirimkan newsletter lewat email masih sangat besar untuk dijadikan pemasaran.
Data dari Eleveny Marketing Group menambahkan, 62% orang membuka email melalui ponsel dan selama pandemi seperti sekarang ini, kemungkinan persentasenya akan semakin meningkat. Hal tersebut memiliki peluang yang besar bagi brand untuk menyampaikan pesan lewat email marketing.
4. Journey iklan yang lengkap
Work from hotel menjadi tren di sejumlah daerah untuk memberikan tempat yang nyaman bagi sejumlah masyarakat yang merasa kurang produktif saat bekerja di rumah. Tak hanya hotel, nyatanya co-working space juga menjadi pilihan sebagai tempat bekerja agar lebih produktif selama pandemi ini.
Brandon Chia, Vice President & Head JusCo Singapore dan Indonesia mengungkapkan, meski dibayangi sentimen pandemi Covid-19, tapi nyatanya tingkat hunian JustCo tetap terjaga degan tingkat okupansi yang 85%.
Artinya kebutuhan masyarakat akan tempat yang nyaman untuk bekerja semala pandemi ini tetap tinggi. Sebagai WiFi Ads Indonesia, HIGO bekerja sama dengan sejumlah hotel, apartmen, dan co-working space untuk membantu brand melakukan pemasaran.
Berbeda dengan media lainnya, brand mampu menyajikan journey iklan yang lebih lengkap. Tak hanya bisa memunculkan banner dengan berbagai format, tapi juga melakukan digital survey, hingga yang lebih personal melalui newsletter lewat email marketing dan akhirnya berakhir di webite milik brand.
Selama pandemi Covid-19 berbagai industri usaha memang terkena dampaknya, tapi jangan sampai membuat brand memberhentikan kegiatan pemasaran secara total. Langkah baiknya adalah dengan merubah strategi pemasaran dan kelola budget semaksimal mungkin agar tetap bisa bertahan di masa pandemi.