5 Strategi Bisnis TikTok Marketing yang Efektif

Punya lebih dari 100 juta pengguna aktif di Indonesia membuat TikTok kini bukan hanya sekadar platform entertain semata, tapi juga dapat berperan sebagai media yang kuat untuk membangun branding dan memperluas bisnis. Banyak perusahaan mulai menyadari potensi besar dari TikTok sebagai bagian dari strategi digital marketing mereka, terutama dengan audiens yang sebagian besar berasal dari gen Z yang sangat aktif dan responsif terhadap konten kreatif.

Namun untuk bisa sukses di TikTok, kamu perlu mengembangkan strategi yang lebih dari sekadar membuat video viral. Strategi yang tepat bisa membantu bisnis terhubung dengan audiens yang relevan, membangun kepercayaan, dan meningkatkan engagement. Di artikel ini, HIGO akan membahas tentang apa saja strategi marketing yang efisien untuk digunakan di akun bisnis.

TikTok merupakan aplikasi berbasis video asal Tiongkok yang banyak digunakan oleh netizen saat ini, formatnya yang merupakan video vertikal dinilai lebih efektif dan mudah digunakan oleh user dibandingkan video dengan format horizontal yang sebelumnya lebih banyak digunakan. Di TikTok sendiri terdapat maksimal 10 menit untuk mengunggah suatu video atau konten, namun menurut kamu berapakah durasi video yang idel untuk FYP atau promosi brand?

Jika kamu menggunakan TikTok untuk promosi maka durasi yang ideal ada di 30 detik hingga 60 detik. Oleh karena itu, kamu harus bisa memaksimalkan konten yang kamu buat supaya audiens yang melihat, mau menontonnya hingga selesai. Kamu juga harus membuat konten yang lebih interaktif dengan audiens, karena konten yang interaktif akan lebih besar kemungkinan untuk masuk FYP.

Sebelum masuk ke dalam tahap pembuatan konten, langkah yang perlu kamu ambil sebelumnya adalah menentukan target audiens untuk konten kamu. Jika kamu ingin menargetkan audiens yang sama dengan target brand maka kamu bisa menyesuaikan jenis kontennya saja, namun jika kamu memiliki target audiens konten yang lebih luas, lakukanlah riset terlebih dahulu! 

Kamu bisa mulai dengan mempelajari demografi TikTok karena setiap daerah memiliki trend audiens yang berbeda. Melakukan riset terhadap platform lain yang sejenis juga bisa dilakukan untuk mencari keterkaitan audiens antar platform. Di Indonesia sendiri pengguna TikTok didominasi oleh audiens berusia 18-34 tahun sebanyak 76%.

Jika kamu sudah menentukan target audiens di TikTok, maka kamu bisa melanjutkannya dengan membuat konten yang sesuai. Kamu bisa pakai hashtag untuk membantu konten kamu mudah ditemukan oleh user yang mencari konteks yang relate, kamu juga bisa menggunakan sound atau filter yang viral untuk membuat konten kamu lebih up to date.

Konten yang relate dengan audiens akan lebih mudah diterima dan menghasilkan lebih banyak engagement. Konten dengan engagement yang tinggi, memiliki kemungkinan besar untuk masuk halaman FYP dan dilihat oleh lebih banyak audiens. Posting secara berkala dan perhatikan jam penayangannya.

Kerja sama dengan content creator bisa berguna untuk campaign yang sedang kamu jalankan. Saat ini dibandingkan dengan review di suatu website, audiens lebih mempercayai review yang diberikan oleh influencer yang mereka percaya.  Selain itu, bekerjasama dengan influencer juga bisa membuat brand lebih dekat dengan konsumen karena bisa berkomunikasi dengan audiens secara lebih baik dan interaktif. 

Selain mendapat lebih banyak kepercayaan dari audiens, ada banyak keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan jika berkerja sama dengan influencer untuk marketing TikTok, salah satunya adalah views yang bisa lebih targeted sesuai dengan target market brand kamu.

Selain mendapatkan audiens secara organik, kamu juga bisa menggunakan TikTok Ads untuk membantu keberhasilan strategi campaign kamu. Ada beberapa jenis Ads di TikTok yang efektif dan banyak digunakan.

1. In-Feed Ads: Jenis ads ini biasanya muncul ketik pengguna sedang scrolling, letaknya yang berada di FYP membuat konten ini sering digunakan oleh berbagai brand ternama.

2. Top View Ads: Jenis ads ini akan muncul ketika pengguna masuk ke dalam aplikasi TikTok. Untuk brand awareness jenis ads ini cukup efisien karena butuh waktu beberapa detik untuk skip iklannya.

3. Spark Ads: Jenis ads ini merupakan sebuah organic post yang dibantu dengan boost ads. Engagement post kamu juga akan meningkat jika menggunakan ads ini sehingga efektif untuk sebuah campaign.

Itu dia beberapa strategi TikTok marketing yang bisa kamu coba untuk diterapkan di akun bisnis kamu. Bukan hanya sekedar membuat konten saja, jika kamu memiliki strategi yang tepat, kamu bisa membuat audiens lebih relate dan engage dengan konten kamu, lho.

Jika kamu memiliki akun TikTok bisnis dan belum terbiasa untuk mengelolanya, HIGO bisa bantu kamu kelola akun bisnis media sosial! Sebagai integrated digital agency, HIGO bisa kamu percaya untuk mengelola media sosial kamu dan menjangkau lebih banyak audiens untuk kebutuhan campaign.

Baca Juga

Rebranding: Kapan dan Bagaimana Melakukannya?

Tips Viral! 7 Cara Meningkatkan Views Instagram Reels