Tech & Social Media

30 09 2020

The Social Dilemma: Ada Bahaya di Balik Keseruan Media Sosial

Berikan batasan dari penggunaan media sosial

938 Views

The Social Dilemma: Ada Bahaya di Balik Keseruan Media Sosial
The Social Dilemma jadi film dokumenter Netflix yang ramai dibicarakan. Digarap oleh sutradara Jeff Orlowski yang menyabet banyak penghargaan di dunia, film dokumenter ini menguak bagaimana cara algoritma media sosial seperti, Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, hingga Pinterest bekerja dan ternyata berdampak besar bagi kehidupan setiap penggunanya, termasuk juga bagi kamu.
 
Dalam artikel yang diterbitkan The New York Times mengatakan, membuat kecanduan dan pelanggaran privasi adalah fitur platfrom media sosial, bukan semata bug. Artinya, media sosial tidak hanya sebatas tempat untuk bertukar informasi atau menyalurkan hobi semata, namun memiliki misi tertentu.
 
Menghadirkan pakar teknologi yang ikut andil dalam pembuatan Google, Tristan Harris, selaku mantan design ethicist di Google mengungkapkan, ada banyak masalah yang muncul akibat dari media sosial, mulai dari skandal, kecanduan, pemilu yang diretas, pencurian data,  hingga berita palsu. 
 
Model bisnis yang dijalankan media sosial baik Facebook, Instagram, Youtube, dan lainnya adalah membuat orang terpaku dan berlama-lama di layar gadget. Hal ini sejalan dengan misi media sosial untuk bisa menarik perhatian penggunanya. Lantas bagaimana media sosial mendapat perhatian penggunanya?
 
 
undefined
Shoshana Zuboff, profesor Harvard Business School mengungkapkan dengan tegas, "Agar sukses dalam bisnis, kita harus punya prediksi yang bagus. Prediksi bagus dimulai dari satu hal penting, kamu butuh banyak data". 
 
Agar dapat mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan membuat prediksi yang begitu tepat, setiap pengguna di internet selalu diawasi, dilacak, dan diukur. Melakukan A/B testing jadi rangkaian cara yang sering dilakukan oleh algoritma media sosial, untuk mendapat hasil prediksi yang semakin akurat.
 
Informasi akurat akan dirangkum ke dalam konten recommended dan akan dikirim lewat fitur notifikasi. Fitur ini secara psikologis memberi dorongan agar pengguna tertarik membuka media sosial.
 
Langkah selanjutnya, fitur scroll memberikan efek domino yang tidak kalah penting untuk membuat pengguna betah berlama-lama. Hal ini di karena semua konten yang dilihat sesuai dengan interest pengguna dan akhirnya membuat teknologi seperti media sosial terasa lebih persuasif.
 
The Social Dilemma bukan gerakan agar kamu anti menggunakan media sosial. Namun sebagai peringatan agar kamu lebih bijak dalam penggunaanya. Mantan direktur Pinterest, Tim Kendall memberikan saran untuk tidak mengaktifkan fitur notifikasi dan tidak menggunakan ponsel 30 menit sebelum tidur. 
 
Langkah kecil itu meski terlihat sepele, tapi hasilnya memberikan dampak yang besar terhadap masalah kecanduan media sosial dan terhindar dari penyakit mentah illness yang mulai banyak melanda milenial jika dilakukan secara konsisten. 
 
Setelah menonton The Social Dilemma, kamu akan paham bahwa media sosial yang kamu gunakan tidaklah sepenuhnya gratis untuk digunakan, ada banyak hal kasat mata yang sebenarnya harus pengguna bayar. 
 
"If you're not paying for the product, then you are the product" - Tristan Harris
 

Topik Terkait

loading