Begini Cara Survey Bantu Kamu Susun Strategi Marketing

Setiap brand pasti ingin strategi marketing yang mereka terapkan berhasil. Tapi kenyataannya, campaign yang keren belum tentu efektif jika tidak related dengan apa yang dibutuhkan audiens. Brand harus benar-benar ngerti siapa yang mereka ajak komunikasi dan itu tidak bisa didapat dari sebuah asumsi aja. Makanya peran survey jadi sangat penting untuk menyesuaikan strategi marketing suatu brand.

Melalui sebuah survey, brand bisa mendapatkan insight langsung dari customer. Brand juga bisa menanyakan hal-hal seperti keinginan dan apa yang membuat customer menyukai produk-produk brand. Nah dengan jawaban-jawaban survey ini masih belum bisa langsung membuat strategi marketing yang efektif jika kamu tidak bisa mengolahnya dengan baik.

Kali ini ayo bahas gimana survey bisa bantu kalian menyusun strategi marketing yang bukan cuma kreatif, tapi juga tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan customer.

Langkah pertama tentu membuat survey yang related dengan customer. Tidak harus panjang atau sulit, asalkan bisa menggali informasi seputar experience, kebutuhan, dan ekspektasi customer. Misalnya, kalian bisa membuat pertanyaan soal kenapa mereka tertarik beli produk kamu, apa yang mereka suka atau tidak sukai, dan hal apa yang menurut mereka perlu ditingkatkan. 

Perhatikan juga tone yang digunakan saat membuat survey, kamu harus bisa menyesuaikan image brand dengan tone yang digunakan. Contohnya, jika brand yang melakukan survey memiliki persona yang youthful, maka hindari kalimat terlalu formal atau kaku yang dapat membuat customer atau responden malas menjawab. Gunakan bahasa yang lebih dekat dan santai, dan friendly. Ketika customer merasa dihargai pendapatnya, mereka akan lebih terbuka dan hasil survey pun lebih bisa dipercaya.

Setelah survey terkumpul, kamu belum bisa langsung membuat strategi marketing yang efektif. Data mentah dari jawaban customer harus diolah supaya bisa dijadikan bahan pertimbangan yang berguna. Di tahap ini, kalian perlu merangkum hasil survey menjadi insight yang bisa dibaca oleh orang lain yang bahkan tidak familiar dengan membaca data.

Misalnya, kalau mayoritas customer menyebutkan bahwa mereka suka pelayanan yang cepat dan responsif, itu bisa jadi sinyal buat mempertahankan standar layanan tersebut. Sebaliknya, kalau banyak yang mengeluhkan soal harga atau variasi produk, maka kalian bisa menjadikannya sebagai masukan untuk strategi pengembangan berikutnya. Intinya insight ini jadi arahan untuk strategi brand di masa depan.

Setelah punya insight yang solid, waktunya buat implementasikan ke dalam perencanaan yang nyata. Salah satu cara paling efisien adalah dengan menyusun agenda marketing berbasis data survey. Jadi, semua campaign yang kalian jalankan tidak asal jalan, tapi berdasarkan kebutuhan nyata dan preferensi customer yang sudah terbukti.

Misalnya, dari sebuah survey event kalian tahu bahwa pengunjung datang karena tertarik dengan suasana santai dan ada live music. Maka di event selanjutnya, kalian bisa menjadikan elemen itu sebagai daya tarik utama dan menyusun konten promosi yang lebih menonjolkan hal tersebut. Atau, kalau banyak yang bilang mereka merasa spesial waktu dapet notifikasi personal pasca-event, kamu bisa jadwalkan campaign serupa di waktu yang sama.

Strategi Marketing yang dibentuk berdasarkan insight customer akan membantu kalian lebih konsisten dan terarah dalam merancang komunikasi. Kalian bisa menentukan tema tiap bulan, waktu pengiriman pesan, dan jenis konten yang paling sesuai dengan kebutuhan audiens. Hasilnya? Campaign jadi lebih relevan, punya impact lebih besar, dan tentunya bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan customer.

Mengandalkan insting dalam menyusun strategi marketing memang kadang berhasil, tapi kalau bisa punya data sebagai dasarnya, kenapa tidak? Survey bisa menjadi jembatan antara brand dan customer. Dengan pendekatan ini, kalian tidak cuma membuat campaign yang kreatif, tapi juga meaningful.