Tech & Social Media

24 02 2021

Apa Menariknya Clubhouse? Hingga Invitation Dijual di E-commerce

Kamu juga penasarankan kenapa aplikasi Clubhouse populer?

342 Views

Apa Menariknya Clubhouse? Hingga Invitation Dijual di E-commerce
Sejak cuitan Elon Musk yang mengajak Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk ikut bergabung di Clubhouse, seketika aplikasi Clubhouse menjadi populer di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. 
 
"@KremlinRussia_E would you like join me for a conversation on Clubhouse?" tulis Elon Musk akun Twitter pribadinya pada 14 Februari.
 
Berkat cuitannya, masyarakat Indonesia begitu penasaran untuk mencoba aplikasi berbasis audio ini. Antusiasme semakin besar saat banyak artis, influencer, hingga sosok terkenal di Indonesia ramai-ramai menggunakannya dan share momen mereka berdiskusi di Clubhouse lewat Instagram. 
 
Salah satu topik sederhana, tapi menarik banyak perhatian yang baru-baru ini sempat ramai dibicarakan adalah obrolan yang diprakarsai oleh Youtuber hits tanah air, Arief Muhammad yang berjudul "Kenapa orang kaya pakai sendal di dalem rumah? 
 
Diskusi tersebut bahkan berhasil menggaet antusias audiens hingga 6.000. Tidak hanya topiknya yang terkesan nyeleneh, tapi lucu, room diskusi ini diisi oleh deretan orang terkenal di Indonesia, mulai dari Jeromi Polen, chef Arnold, Kaesang, Bong Chandra, Axton Salim, hingga Isyana Saraswati. 
 
Selain beberapa contoh di atas, sebenarnya apa sih yang membuat aplikasi Clubhouse begitu populer di Indonesia, hingga banyak invitation Clubhouse diperjualbelikan di e-commerce

1. Dibungkus dengan cara eksklusif

undefined
Aplikasi yang dibuat oleh Paul Davison, bos Alpha Exploration yang bermarkas di Silicon Valley dan Rohan Seth, mantan karyawan Google ini memang dikemas dengan cara yang berbeda dan unik.
 
Meski secara gamblang Paul dan Rohan mengatakan lewat situs resminya, bahwa mereka bukan bermaksud untuk membuat aplikasi ini terkesan eksklusif, dengan belum dibuka untuk umum, dikarenakan jumlah tim yang sedikit, namun keputusan ini malah membuat Clubhouse terkesan jadi aplikasi yang berbeda karena tidak semua orang bisa menggunakannya. 
 
Aplikasi berbasis audio ini sebenarnya layaknya group diskusi yang hanya bisa diisi oleh orang-orang pilihan, Clubhouse tidak bisa langsung digunakan meski kamu sudah menginstalnya di smartphone.
 
Kamu perlu mendapat invitation atau undangan dari orang yang sudah lebih dahulu jadi anggota Clubhouse, untuk bisa mengikuti berbagai room atau forum diskusi yang dibuat oleh speakers.
 
Bagi para anggota Clubhouse, mereka tidak bisa mengudang semua orang. Setiap member hanya memiliki kesempatan untuk bisa mengundang 2 orang untuk jadi member baru di Clubhouse.
 
Tak heran jika di Indonesia ada beberapa kasus jual-beli invitation Clubhouse di e-commerce, salah satunya Tokopedia. Dikutip dari Liputan6.com, pihak Tokopedia mengambil tindakan tegas bagi para seller nakal yang menjual invitation Clubhouse di platform-nya, berupa penurunan produk.
 
Tak berhenti sampai di situ, Clubhouse hanya tersedia bagi pengguna Iphone dengan minimal IOS 13. Jadi bagi kamu pengguna IOS di bawah 13, kamu perlu untuk meng-upgrade-nya terlebih dahulu.
 

2. Mendengar diskusi dari banyak tokoh terkenal

undefined
Mungkin kamu bisa mengikuti setiap tokoh terkenal atau public figure di berbagai media sosial lainnya seperti Instagram atau Twitter atau mendengar gagasan mereka lewat podcast di beberapa aplikasi, lantas kenapa Clubhouse tetap begitu diminati sekarang?
 
Kesan eksklusif yang dibawa Clubhouse berlanjut hingga bagaimana seseorang menikmati diskusi yang hanya bisa didengar oleh para member atau anggotanya saja.
 
Tidak hanya dapat didengarkan secara langsung, setiap pembuat room dapat mengundang siapa saja yang ingin diajak menjadi speaker tanpa perlu melewati proses yang rumit. Bahkan setiap room dapat menampung hingga 500 anggota.
 
Tak jarang kamu melihat satu room dapat diisi oleh banyak speaker terkenal yang berkumpul menjadi satu, layaknya teleconference. Tentu hal tersebut mengundang banyak perhatian anggota Clubhouse lain untuk segera ikut bergabung dengan room tersebut, karena merasa penasaran dengan topik yang ingin dibahas oleh para high quality speakers. Sehingga tak heran, jika kamu yang belum menjadi member begitu penasaran dengan aplikasi ini.

3. Terasa lebih intimate

undefined
Aplikasi berbasis audio ini memang dibuat bebas kamera, artinya kamu tidak perlu khawatir tentang kontak mata, apa yang kamu kenakan, hingga di mana keberadaan kamu sekarang.
 
Bahkan dikutip dari Today, lewat situs resminya Clubhouse memaparkan “Intonasi infleksi, dan emosi yang disampaikan melalui suara memungkinkan kamu untuk memahami nuansa dan membentuk koneksi satu sama lain hingga dapat membangun empati.”
 
Paul dan Rohan percaya penting untuk membangun komunitas secara lambat, daripada mendapatkan 10 kali lipat member lebih banyak dalam satu malam. Cara ini diyakini dapat memastikan bahwa aplikasi tetap nyaman untuk digunakan, menjaga keberagaman dari berbagai anggota yang ada di dalamnya, dan memungkinkan Clubhouse dapat menyesuaikan produk saat berkembang.
 
Tidak salah jika kamu menganggap Clubhouse bisa populer karena dihuni oleh banyak high quality speakers dan membuat banyak orang ingin menjadi member hingga invitation-nya dijualbelikan di e-commerce.
 
Namun yang perlu diingat adalah bukan hanya karena kamu FOMO dan akhirnya men-download Clubhouse, kemudian merasa bosan, melainkan manfaat yang bisa kamu dapatkan saat men-download aplikasi ini, mulai dari pengetahuan baru hingga dapat terlibat langsung dalam obrolan yang sedang terjadi.
 

Topik Terkait

loading